BULELENG Dinding-dinding tebal nan kokoh di Jalan
Veteran, Singaraja, itu bukan sekadar pembatas ruang kelas. Ia adalah saksi
bisu lahirnya pendidikan formal pertama di Pulau Dewata. Di sinilah, di SD
Negeri 1 Paket Agung, gema suara Raden Soekemi Sosrodihardjo ayahanda Sang
Proklamator Ir. Soekarno pernah terdengar mendidik anak-anak pribumi. Ratusan
tahun berlalu, sekolah tertua di Bali ini masih berdiri tegak, tidak hanya
menjaga warisan sejarah, tetapi juga terus beradaptasi mencetak generasi emas
di tengah gempuran era digital.
Sekolah
yang didirikan pada tahun 1875 dengan nama Tweede Inlandsche School ini
memiliki aura yang berbeda dibandingkan sekolah dasar pada umumnya. Arsitektur
peninggalan kolonial Belanda dengan ciri khas jendela lebar dan langit-langit
tinggi masih dipertahankan hingga kini, menciptakan suasana belajar yang sejuk
sekaligus nostalgis.
Kepala
Sekolah SDN 1 Paket Agung, Ketut Marniati M.Pd, mengungkapkan bahwa menyandang status
sebagai sekolah bersejarah memberikan tantangan sekaligus kebanggaan
tersendiri. Menurutnya, sekolah tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga
penanaman nilai-nilai karakter yang kuat.
"Menjadi
bagian dari sejarah besar bangsa tentu adalah kebanggaan, namun tanggung jawab
kami bukan hanya merawat kenangan masa lalu. Fokus utama kami saat ini adalah
memastikan lulusan SDN 1 Paket Agung memiliki kompetensi yang relevan dengan
perkembangan zaman dan teknologi, tanpa melupakan akar budaya serta nilai
kebangsaan yang pernah diwariskan oleh para pendahulu di sekolah ini." ujar Ketut
Marniati M.Pd saat
ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 9 Desember 2025 .
Meskipun
berstatus cagar budaya, proses pembelajaran di sekolah ini tidak tertinggal
zaman. Para guru kini dituntut untuk mengintegrasikan teknologi dalam
pembelajaran di kelas-kelas tua tersebut. Terlihat siswa sedang melakukan
pembelajaran menggunakan laptop sekolah Hal ini membuktikan bahwa nilai
historis dan kemajuan teknologi dapat berjalan beriringan.
Salah
satu guru senior, Komang Dian Kusumawati S.Pd, menambahkan bahwa antusiasme masyarakat
untuk menyekolahkan anaknya di sini masih cukup tinggi. Prestasi siswa pun
terus mengalir, salah satunya di bidang Seni
seperti : Juara 2 Lomba
Fashion Show Kategori A (SD Kelas 3–6) Gebyar IWAPI Buleleng VIII &
Buleleng UMKM Expo, adapun prestasi di bidang Olahraga seperti : Juara 3 Ganda
Putri KU 10 Kejuaraan Nasional Tenis Lapangan Banyuwangi Open Yunior (BOY) 2025.
"Kami
sangat berharap sinergi antara sekolah dan orang tua terus terjalin erat.
Pendidikan karakter anak tidak bisa hanya selesai di ruang kelas, tetapi butuh
pendampingan orang tua di rumah. Dukungan aktif masyarakat desa juga menjadi
energi tambahan bagi kami untuk terus menjaga kualitas sekolah bersejarah
ini," tambahnya.
Keberadaan
SDN 1 Paket Agung bukan hanya aset pendidikan, melainkan juga aset wisata
sejarah bagi Kabupaten Buleleng. Pelestarian gedung dan peningkatan fasilitas
penunjang menjadi tanggung jawab bersama antara pihak sekolah, Kelurahan Paket
Agung, dan dinas pendidikan terkait agar "api" pendidikan yang dinyalakan sejak abad ke-19 ini tidak
pernah padam.
Diharapkan,
dengan sinergi yang baik antara pelestarian sejarah dan inovasi pendidikan, SDN
1 Paket Agung dapat terus melahirkan tokoh-tokoh besar baru bagi bangsa,
meneruskan jejak semangat yang pernah ditanamkan oleh Ayahanda Bung Karno di
tanah Buleleng. (Gede Narayana Kusuma – 2312013001)